Tradisi di Kudus

Tradisi di Kudus

Picture
Bukak Luwur 
Pada 10 Muharam ada sebuah peristiwa atau pentas kolosal yang diwarnai keriuhan. Peristiwa ini disebut
Bukak Luwur atau Buka Luwur, puncak prosesinya ditandai dengan penggantian kain luwur (kain tirai makam) Sunan Kudus.

Picture
Sega Nuk 



Puluhan ribu warga kudus antre untuk mendapatkan bagian sega nuk / sega jangkrik di sekitar Menara Kudus. Nasi ini konon makan kesukaan Sunan Kudus.Nasi dengan lauk daging kerbau dimasak dengan bumbu uyah asem. ini diyakini memiliki berkah yg tak ternilai harganya.

Picture
Dhandangan 

Jika dahulunya masyarakat hadir ke Masjid Menara pada akhir Sya’ban menjelang awal Ramadan untuk menantikan pengumuman awal puasa. Kini, tradisi Dandangan bermetamorfosis menjadi tradisi yang besar dan meriah. Selama tiga pekan menjelang ramadan, jalanan di sekitar kompleks masjid Menara dan makan Sunan Kudus, dibanjiri oleh para pedagang yang menjajakan segala macam barang dagangan, mulai dari makanan, pakaian, mainan anak-anak, aksesoris, hingga kebutuhan sehari-hari.

Picture
Bancakan Sewu Kupat

Badha Kupat di Desa Colo (Gunung Muria), Kecamatan Dawe , terasa berbeda. Perayaan tradisi yang dilakukan pada sepekan setelah hari pertama Idul Fitri ini, menjadi semacam agenda wajib warga masyarakat yang tinggal di puncak gunung tersebut.

Picture
Tradisi Wiwit Kopi

Tradisi yang sudah berlangsung sejak nenek moyang warga Desa Colo ini adalah sebagai pertanda panen kopi telah tiba. Secara turun temurun, sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan Tuhan lewat tanaman kopi, warga mengadakan ritual selamatan di sela-sela lahannya.

Picture
Tari Kretek

Sejarah rokok kretek dalam pergumulan zaman akhirnya memuarakan pula pada seni pertunjukan, yaitu Tari Kretek. Sumber idenya yg bermuasal dari budaya kretek, sehingga gerak dalam tarian yang dimainkan oleh khususnya perempuan penari menggunakan kostum pakaian adat Kudus dengan caping kalo serta selendang tohwatu menggambarkan proses pelintingan rokok kretek.

Picture
Rogomoyo, Maestro Rumah Adat

Setiap setahun sekali yakni 13 Muharam, barang-barang peninggalan Mbah Rogomoyo itu dikirab bersama kain Luwur (tirai makam), yg digunakan untuk mengganti kain Luwur yang lama (Bukak Luwur). Makam Rogomoyo berada satu kompleks pemakaman umum di Dukuh Prokowinong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu.

Picture
Jenang Tebokan

Panganan jenang telah menjelma menjadi komoditas yang dihasilkan oleh industri sekelas UMKM. Sepertinya tak ada matinya, meski berbagai jenis camilan dengan puluhan merek produksi pabrikan besar bertubi-tubi menggempur, jenang tetaplah menjadi "panglima" buah tangan dari Kudus.

Komentar